.jpg)
Sinarmalut.com,Tidore- Nasrun Hasan Bay caleg Partai Demokrat Kota Tidore Kepulauan di daerah pemilihan 3 yang meliputi Kecamatan Tidore Selatan, Tidore Utara merasa dirugikan lantaran pihak KPPS diduga tidak memberikan hasil suara pada waktu yang tepat.
"kami melihat adanya kecurangan yang terjadi di dapil 3 mulai dari plano yang di cabut sebelum saksi mengambil dokumentasi, tidak memberikan hasil suara TPS pada waktunya dan kecurangan-kecurangan yang lain yang di lakukan oleh oknum penyelenggara tingkat bawah sampai atas di Tidore Kepulauan,"ungkapnya.Minggu (18/2/2024).
Menurutnya hal ini tidak sesuai dengan PKPU no.25 tahun 2023 tentang tata acara pemilu, dan menjadikan kami di Demokrat,Nasdem,Garuda,PAN,Golkar dan yang lain mempertanyakan netralitas dan transparansi penyelenggara pemilu.
"Kenapa saya sebut partai lain selain Demokrat karena saya sudah komunikasikan ke mereka mengenai ini,"ujarnya.
Kata Nasrun, memaksakan suara demi satu partai itu sudah tidak di benarkan, pihaknya mempunyai form C1KWK yang sudah dilakukan validasinya kepada teman-teman antar partai lain.
"Setelah pertemuan kami dengan partai-partai lain yang merasa di rugikan dan dicurangi, kami sepakat untuk membawa ini ke dewan pusat di masing-masing partai sebagai acuan mempertanyakan kredibilitas dan integritas penyelenggara di Kota Tidore kepulauan,"jelas Nasrun.
Pihaknya pada beberapa hari lalu sudah mengirimkan surat ke Bawaslu RI,KPU RI, serta DKPP, saat ini sedang menunggu pleno PPK yang menjadi acuan akhir.
"sudah saatnya Tidore melihat transparansi dan keadilan dalam berpolitik. tidak ada lagi ketakutan dan lain sebagainya yang menjadikan kita seperti katak dalam tempurung. suara kami yang di dapati dari hasil C1KWK sudah melampaui 1000an sama dengan teman-teman partai yang lain seperti Nasdem, PAN, PKB, Garuda,"katanya.
Nasrun berpesan kepada penyelenggara agar bekerja sesuai sumpah ketika dilantik dan menjaga integritasnya.
"Saya lahir dari nenek moyang pejuang, sampai matipun kami tetap berjuang. kalah perang itu biasa, kalah curang matipun jadi arang membekas malu. saya tidak mau Tidore di bayangi ketakutan, berpolitiklah santun dan damai jaga kewarasan kita se Tidore Kepulauan,jika ketidakadilan itu tidak ada, maka kami akan lawan tidak ada lagi yang perlu di takuti dalam suasana politik ini,"pungkasnya.*
