 |
| Evakuasi mayat tanpa identitas yang ditemukan di pantai Igono Makokilido Baratuka Halmahera Barat |
Sinarmalut.com, Jailolo - Warga Desa Barataku, Kecamatan Loloda Tengah, Kabupaten Halmahera Barat, dihebohkan dengan penemuan sosok mayat tanpa identitas yang terapung di pantai Igono Makokilido, Minggu (14/4/2024) siang kemarin sekitar pukul 11.00 WIT.
Kasi Humas Polres Halbar, IPTU Yuherson Dodowor yang dikonfirmasi Senin (15/4/2024) mengatakan, mayat tanpa identitas itu kali pertama diendus oleh Steven Djini. Steven saat itu tengah memancing ikan sekitar dini hari pukul 03.30 WIT mencium bau tak sedap di perairan setempat.
Lantaran takut, Steven kemudian memberitahukan kepada temannya Melki Hamal. Mereka lalu ke lokasi penemuan namun sayang mayat tersebut sudah hanyut terbawa arus laut.
Mereka lalu kembali pesisir pantai sambil menginformasikan kepada warga lain soal penemuan itu. Beberapa warga lalu menginisiasi mencari dengan menggunakan perahu fiber dan sekitar pukul 11.00 WIT, mayat tanpa identitas ini akhirnya ditemukan di Pantai Igono Makokilido, Desa Barataku.
Penemuan mayat ini selanjutnya dilaporkan kepada Sekcam Loloda Tengah, Malius Walala dan diteruskan ke Polsek Loloda.
"Setelah menerima laporan dan turun ke lokasi, Pukul 15.00 WIT, Kapolsek Loloda dan personel piket Tiba di TKP dan mengevakuasi Mayat dengan menggunakan Perahu Viber Ke Puskesmas Barataku Kecamatan Loloda Tengah," kata IPTU Yuherson.
Lanjut Yuherson, mayat tanpa identitas ini lalu dievakuasi ke Puskesmas Barataku Kecamatan Loloda Tengah.
"Ada warga Desa Fitako, Lokep, Halmahera Utara yang datang ke Puskesma melaporkan bahwa keluarganya atas nama Latifa Abas berusia 70 tahun hilang pada 5 April lalu, tapi setelah diidentifikasi mayat tanpa identitas ini tidak sama dengan ciri-ciri warga yang dilaporkan hilang itu," terang Yuherson.
Yuherson menambahkan, dengan kondisi mayat yang sudah membusuk ini, maka pihak-pihak terkait memutuskan untuk menguburkan mayat tanpa identitas ini di pemakaman umum desa setempat.
"Tidak ada kamar jenazah dan fasilitas Puskesmas Barataku bukan rawat inap dan tidak memadai sehingga oleh pemerintah desa dan warga sekitar memutuskan untuk memakamkan mayat tersebut di pemakaman umum," pungkas IPTU Yuherson. *
