Notification

×
Copyright © Best Viral Premium Blogger Templates


Iklan Beranda

Cerita Pasien Hadapi Situasi Sulit Ketika Berobat di RSUD Ir. Soekarno Morotai

Sunday 26 May 2024 | 21:14 WIB Last Updated 2024-05-26T12:14:30Z

Ahli Hape 

Sinarmalut.com,
Morotai - Kekurangan stok obat di Rumah Sakit Umum Darurat (RSUD) Ir Soekarno Pulau Morotai, Maluku Utara menjadi keluhan masyarakat setempat.


Untuk karena mengambil obat, warga terpaksa keluar membelinya di apotek-apotek di luar RSUD Ir. Soekarno.


Seorang warga Pangeo, Ahlit Hape (28), menceritakan istrinya N (24) yang sempat dirawat di rumah sakit Ir. Soekarno selama dua hari karena melahirkan. Selama mendapat perawatan, Ahlit harus bolak-balik untuk membeli obat di luar.


"Ketika saya diberi resep obat oleh dokter untuk mengambil obat di Farmasi rumah sakit, ketika saya berikan resep itu ke apotik atau farmasi ternyata stok obat itu habis," ungkapnya kepada Sinar Malut, Minggu (26/5/2024). 


Kata Ahlit, perawat lalu menyuruhnya membeli obat di salah satu apotek di luar dari rumah sakit yang bertempat di samping. 


"Setelah saya ke Apotik Kimia Farma tersebut, lalu saya memberikan resep obat yang diberikan oleh dokter, ternyata obat itu tidak masuk dalam daftar BPJS maupun KIS ," ungkapnya lagi. 


Iya bilang, pihak rumah sakit beralasan, obat itu di luar daripada tanggungan BPJS Nasional dan bantuan KIS.


"Setelah dari situ, saya langsung balik dan saya berpikir bahwa Rumah Sakit disini ketika kita berobat di sini itu serba gratis karena itu berdasarkan program Bupati dan Pemerintah Pusat," keluhnya.


Ia mengaku, harga obat yang dibelinya itu harganya Rp 150 ribu. Akibat dari harga obat mahal, Ahlit belum bisa mengeluarkan istrinya dari rumah sakit lantaran kehabisan uang untuk membayar biaya administrasi.


"Karena saya belum melunasi pembayaran itu maka kata mereka seharusnya jam 3 sudah selesai dan segera dilunasi, makanya saya pinjam uang ke teman untuk melunasinya," katanya.


Ahlit mengaku bahwa bukan hanya dirinya yang alami masalah beli obat di luar tapi banyak pasien lainya yang mengalami hal yang sama.


"Bukan hanya saya saja tapi banyak juga pasien yang di kenakan biaya obat itu di luar dari BPJS. Saya berharap apa yang sudah menjadi program pemerintah harus dilaksanakan sesuai dengan program tersebut,” pungkasnya. 


Diketahui, pihak RSUD Ir. Soekarno sudah mengizinkan istri dari Ahlit untuk pulang ke rumah tetapi dengan syarat Ahlit harus melunasi biaya selama menjalani perawatan di rumah sakit.


Sementara itu, Direktur RSUD Ir. Soekarno Dr Intan Imelda Ingelbert Tan, belum merespon terkait keluhan Ahlit hingga berita ini di tayangkan. *

  • Cerita Pasien Hadapi Situasi Sulit Ketika Berobat di RSUD Ir. Soekarno Morotai
  • 0

Terkini