Foto jenazah korban saat pertama kali ditemukan
Sinarmalut.com, Morotai - Seorang warga berinisial FP (34 tahun) tewas saat mengasapi kopra di kebun miliknya di Desa Falila, Kecamatan Morotai Selatan, Pulau Morotai pada Minggu (5/5/2024) sekitar pukul 06.00 WIT.
Ironisnya, korban diduga dibunuh oleh pria yang ditampungnya sendiri.
Tak hanya menghilangkan nyawa FP, pelaku juga memperkosa istri korban usai melakukan aksi pembunuhan tersebut.
Setelah dicek, pelaku diduga adalah seorang pendatang asal Sulawesi Utara berinisial R alias T yang ditampung korban sekitar 2 bulan lalu.
Kakak dari korban, yaitu Noth Papua (40), saat dikonfirmasi wartawan di rumah sakit Ir. Soekarno mengungkapkan, kejadian itu baru diketahui warga setelah adik iparnya (istri dari korban) melaporkan ke paman dari korban yang kebetulan berada di kebunnya.
“Mendengar informasi itu, paman langsung membawa ipar kami ke kampung dan memberitahu kami bahwa si telah telah memperkosanya. Begitu mendengar informasinya, kami langsung bergegas menuju ke kebun untuk mencari tahu keberadaan adik kami,” ungkap Noth.
Noth menceritakan, sesampainya di kebun, warga tidak menemukan adiknya itu. "Jadi waktu saya cari-cari adik saya di sekitar tempat kejadian itu, dia tidak ada. Lalu saya mulai memiliki firasat yang tidak baik, saya pun berusaha mencari dan melihat ada bekas seretan di atas rumput. Sekitar 15 meter kami menemukan jasadnya dengan posisi tengkurap,” kata Noth dengan wajah sedih.
Menurut Noth, saat ditemukan, bagian kepala korban tampak ada benturan benda keras. “Kami lalu langsung mengevakuasi jasad korban ke kampung dan selanjutnya dibawa ke RSUD Ir. Soerkarno, sementara istri korban juga divisum. Kami kemudian memberikan informasi ke pihak kepolisian,” ujarnya.
Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Pulau Morotai, IPTU Ismail Salim, saat dikonfirmasi terkait dengan dugaan pembunuhan tersebut membenarkannya. "Iya benar, sementara ada olah TKP," ungkap Ismail.
Lanjutnya, polisi saat ini masih memburu terduga pelaku. “Masih dalam pengajaran polisi, karena pelaku diduga telah melarikan diri ke dalam hutan,” terang IPTU Ismail Salim.*
