 |
| Kasat Reskrim Polres Morotai IPTU Ismail Salim |
Sinarmalut.com, Morotai - Polres Pulau Morotai masih menyelidiki kasus suami nikah tanpa izin yang dilaporkan seorang warga inisial EWM (34 tahun) pada tanggal 18 April 2024.
Kasat Reskrim Polres Morotai IPTU Ismail Salim, mengatakan bahwa terkait masalah tersebut pihaknya sudah melakukan penyelidikan dan sementara ini sudah mengirimkan undangan klarifikasi ke sejumlah saksi termasuk terlapor inisal MAFH (35 tahun). .
"Undangan tersebut ditujukan ke saksi saksi lain, yang pastinya untuk orang- orang yang tahu permasalahan ini. Rencananya setelah itu baru kita akan mengundang saksi terlapor," kata Ismail Salim yang dikonfirmasi wartawan, Minggu (19/5/2024).
IPTU Ismail Salim, menyatakan untuk pasal yang dikenakan kepada terlapor nanti ditentukan setelah penyelidikan.
“Kalau memang terdapat pidana, maka melalui gelar perkara sekaligus akan di tentukan pasal yang akan digunakan ke terlapor," tandasnya.
Sebagai informasi, kasus poligami tanpa izin istri dilaporkan EWM ke Polres Pulau Morotai pada 18 April 2024.
Kasus ini berawal dimana MAFH menikah dengan seorang wanita yang juga salah satu bendahara desa di Morotai tanpa izin istri sah yaitu EWM. Bahkan dua hari setelah menikah, MAFH yang diketahui merupakan ASN di salah satu kantor camat Morotai itu menceraikan EWM.
Terpisah, Kepala Dinas PMD Pulau Morotai, Ida Arsad, saat dikonfirmasi menyampaikan bahwa pihaknya juga baru mengetahui berita tersebut karena tidak ada pengaduan dari pihak EWM ke dinas PMD.
"Karena yang bersangkutan melaporkan masalah kawin tanpa izin ini ke Polres Pulau Morotai, jadi kami menungu hasil pemeriksaan dari Polres Pulau Morotai," ucapnya.
Sementara, Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Morotai Musriyana Nabiu saat di konfirmasi via WhatsApp belum memberikan respon hingga berita ini ditayangkan. *
