Polres Halmahera Utara
Sinarmalut.com, Tobelo - Polres Halmahera Utara menanggapi keluhan ketidakpuasan korban Rukmini terkait pencurian mobil yang dilaporkannya pada 2019 lalu.
Hal ini disampaikan oleh Kasi Humas Polres Halmahera Utara IPTU Deny Salaka, Jumat (17/5/2024).
“Kasus dugaan tindak pidana pencurian kendaraan yang dilaporkan oleh ibu Rukmini tahun 2019. Berdasarkan laporan polisi LP /373/X/2019/Pmu/Res Halut /Spkt dengan terlapor Barnabas Ray-Ray,” kata Deny.
IPTU Deny Salaka menjelaskan, Kasus ini telah diproses sesuai tahapan oleh penyidik Sat Reskrim Polres Halmahera Utara saat itu, mulai dari tahap penyelidikan sampai pada tahap penyidikan.
Berjalannya waktu, kasus tersebut telah dihentikan karena tersangka telah meninggal dunia, sehingga polisi menerbitkan surat perintah penghentian penyidikan dengan nomor : SPPP/1196/IV/2021/reskrim.
"Jadi kasus pencurian yang dilaporkan itu terkait dengan kendaraan milik ibu Rukmini ditarik oleh pihak Finance karena menunggak setoran, dan kendaraan tersebut belum sempat disita oleh penyidik sebagai barang bukti, namun sudah dilelang oleh pihak Finance ke orang lain," bebernya.
Menurut Deny, karena merasa dirugikan, korban Rukmini kemudian mengadukan penyidik yang menangani kasus tersebut ke Bidang Propam Polda Maluku Utara.
"Dan itu sudah ditindaklanjuti, sampai pada sidang disiplin karena tidak profesional dalam menangani kasus sehingga masing- masing mendapat hukuman penempatan Khusus (patsus) selama 21 hari, tunda ikut pendidikan selama 2 periode serta meminta maaf," pungkasnya.
Diketahui, Rukmini adalah warga Desa Sailal, Maba, Halmahera Timur yang melaporkan kasus pencurian atau perampasan mobil minibus APV G415 miliknya ke Polres Halut pada 5 Oktober 2019 lalu. Kasus ini kemudian dilidik oleh Polres setempat. *
