Foto bersama kedua belah pihak yang dihadiri oleh Lurah Doyado.
Sinarmalut.com, Tidore - Kasus dugaan penganiayaan yang dilakukan oknum polisi inisial IW ke tiga orang pemuda di Polresta Tidore telah berakhir damai.
Sebelumnya, pada 5 Juni lalu, polisi mengamankan lima orang pemuda lingkungan Talaga Kelurahan Doyado, Tidore Timur yang terlibat cekcok yang mengakibatkan 1 orang anak yang dibawah umur menjadi korban penusukan. Korban ditusuk di bagian paha.
Saat diperiksa di kantor Polresta, oknum polisi yang juga kakak kandung dari korban penusukan tersebut melakukan tindakan dengan menganiaya ketiga pemuda yang diamankan itu, satu diantaranya adalah pelaku penusukan adiknya.
Tidak terima dengan penganiayaan yang diduga dilakukan oknum polisi, para ketiganya lalu melapor balik oknum polisi tersebut ke Polresta Tidore pada Jumat, 7 Juni 2024. Namun dengan berbagai pertimbangan kekeluargaan karena kedua belah pihak masih terikat hubungan keluarga maka kedua belah pihak bersepakat diselesaikan secara damai.
Pada Selasa, 11 Juni 2024 kedua belah pihak sepakat mengambil jalan kekeluargan dan melakukan pertemuan di Kantor Lurah Doyado. Turut hadir dalam pertemuan, kedua belah pihak, Lurah Doyado, Babinsa.
Jabir, keluarga dari Aswad (korban dugaan penganiayaan) kepada media ini mengatakan bahwa jalan yang diambil adalah jalan yang terbaik karena selain kedua belah pihak berdomisili di satu kelurahan, juga karena mereka terikat dengan hubungan keluarga.
"Keputusan yang kedua belah pihak ambil adalah jalan terbaik, karena jangan sampai ini berkepanjangan, ada acara di kami mereka tidak hadir dan sebaliknya, semoga Polresta juga dapat mempertimbangkan kebijakan untuk saudara IW (oknum polisi) ini, mungkin dia khilaf karena korban adalah adik kandungnya, ibu korban juga sudah almarhum sehingga kakaknya merasa prihatin sehingga lampiaskan," kata Jabir. *
