Notification

×
Copyright © Best Viral Premium Blogger Templates


Iklan Beranda

Geruduk Kantor Bupati Pulau Morotai Maluku Utara, Mahasiswa Bawa 19 Tuntutan Ini

Wednesday 5 June 2024 | 15:18 WIB Last Updated 2024-06-05T06:18:34Z

Gerakan Aksi Mahasiswa (Geram) Morotai gelar aksi di kantor Bupati, bawa 19 tuntutan, Rabu (5/6/2024)

Sinarmalut.com,
Morotai - Gerakan Aksi Mahasiswa (Geram) yang dibawah koordinator lapangan, Aril Baba melakukan aksi demonstrasi di depan kantor Bupati Pulau Morotai, pada Rabu (05/6/2024) sekitar pukul 11.48 WIT, dengan membawa sebuah Spanduk yang bertulisan 'Pemda Tolol Rakyat  Morotai Menderita'.


Aril Baba mengatakan, sebagai titik tolak gerakan mahasiswa yang dilakukan, Geram telah mengantongi 19 tuntutan rakyat, yang dari hasil investigasi dan advokasi di 88 desa, Geram melihat potret ketidakadilan dan kesejahteraan mulai dari pendidikan, nelayan, petani, pedagang dan buruh yang menjadi dasar dari pada perputaran  ekonomi. Bahkan sendi-sendi kehidupan masyarakat terbengkalai akibat kurangnya perhatian pemerintah daerah.


"Misalnya dari aspek pendidikan itu sendiri, salah satunya masalah transportasi yang menjadi sarana penting bagi siswa di desa Saminyamau padahal jika ditinjau dalam UUD 1945 Pasal 28 C Ayat 1. Setiap orang berhak mengembangkan diri melalui pemenuhan kebutuhan dasarnya ialah pendidikan dan memperoleh ilmu pengetahuan," kata Aril.


Bukan hanya itu, Morotai yang kita kenal sebagai pulau terluar di Indonesia dan sebagian besar masyarakatnya berprofesi sebagai nelayan. Mirisnya, keluhan masyarakat yang lahir dari potret ini diabaikan begitu saja oleh dinas terkait.


Di dalam bobotan orasinya,  Aril Baba juga meminta Pj bupati segera membangun jalan alternatif bongkar muat BBM di Desa Waringin, Kecamatan Morotai Selatan Barat.


"Karena aktivitas bongkar semua jenis BBM di kabupaten Pulau Morotai itu menggunakan satu jalur melalui jalan lingkungan di dalam desa Waringin, sehingga hal itu mengancam keselamatan anak-anak sekolah dasar, PAUD dan SMP, bahkan mengganggu keamanan dan kenyamanan masyarakat di desa tersebut," desaknya.


Aril juga menyentil pengamanan yang dilakukan Satpol PP terhadap pergerakan demonstrasi. Ia meminta petugas Satpol PP kiranya lebih perbanyak membaca Peraturan Daerah (PERDA) dan regulasi lain yang mengatur terkait pengamanan saat aksi unjuk rasa sehingga menghindari tindakan kekerasan terhadap massa Aksi, karena aksi yang dilakukan sudah berdasarkan dengan prosedurnya.


Adapun 19 tuntutan GERAM antara lain, minta Pemda hadirkan transportasi laut untuk siswa-siswi di desa Saminyamau, aktifkan koperasi nelayan di 88 desa, Inspektorat segera tuntaskan dana BUMDES Desa Korago dan Sabatai Baru, Hadirkan HOM industri lokal. Mempertanyakan kehadiran Perusda, tuntaskan air bersih di desa Pandanga, Juanga, Mandiri, Joubel, Totodoku, Kampus Unipas, dan RSUD IR Soekarno.


Berikutnya mendesak Polres dan kejari segera periksa 9 sub agen minyak tanah, kemudian segera tuntaskan Jalan alternatif bongkar BBM di Desa Waringin, dan hentikan impor barito.


Selanjutnya, minta aktifkan Bumdes kelola kopra, tuntaskan sengketa pilkades di 5 desa dan segera lantik, segera aktifkan BBM subsidi, Dinas  pertanian  harus lebih meningkatkan produktivitas, segera bangun dermaga nelayan di desa Usbar Pantai, Tiley Kusu, dan Momojiu, tuntaskan jalan tani yang bermasalah di Morotai, segera bangun gedung pendidikan permanen di Desa Bido, kemudian meminta Polres dan Kejari segera lidik pembangunan pasar Modern Blok B, dan segera aktifkan TPA di Morotai. *

  • Geruduk Kantor Bupati Pulau Morotai Maluku Utara, Mahasiswa Bawa 19 Tuntutan Ini
  • 0

Terkini