Notification

×
Copyright © Best Viral Premium Blogger Templates



Iklan Beranda

Sungai Sagea Keruh Lagi, Warga Ancam Demo Pemda Halteng

Saturday 20 July 2024 | 13:15 WIB Last Updated 2024-07-20T22:08:19Z

Kondisi sungai Bokimoruru keruh diduga ulah perusahan pertambangan
Sinarmalut.com, Halteng - Sungai di Desa Sagea Kiya, Kecamatan Weda Utara, Kabupaten Halmahera Tengah kembali keruh, diduga akibat ulah perusahaan pertambangan ekstraktif yang beroperasi di wilayah Hutan Boki Mekot Sagea Atas.

 

Salah satu warga Sagea Hairul Helmi mengatakan, terjadinya kekeruhan di sungai Sagea akibat hujan deras pada Senin, 15 Juli 2024, yang mengakibatkan banjir menggenangi wilayah Sagea dan sekitarnya. Air sungai pun merembes hingga ke permukaan jalan hingga masuk ke halaman rumah warga sehingga menyisakan lumpur. 

 

“Masalah ini, Pemerintah Kecamatan telah melaporkan ke Pemda dan juga Perusahan Iwip (Industri Pengolahan Nikel) yang berintegrasi dengan perusahan-perusahan penambangan," ucap Hairul, Sabtu (20/7/2024).

 

Menurut Hairul, ada isu mengenai pembongkaran hutan di Sagea yang dilakukan oleh PT.WBN (Weda Bay Nickel) tepatnya di Hutan Boki Mekot di Sagea Atas, sehingga mengakibatkan sungai sagea menjadi keruh.

 

"Kami dari Koalisi Save Sagea (KSS) juga bekerja sama dengan Tim yang dibentuk oleh Pj Bupati, Ikram M Sangaji, yang menugaskan timnya untuk memantau kondisi sungai sagea, namun sampai hari ini belum memberikan penjelasan yang jelas terkait masalah sungai Sagea dari tim yang dibentuk oleh itu," jelasnya.

 

Kata dia, hal ini tentu membuat masyarakat, pemuda dan mahasiswa resah dan gelisah terhadap tim pemantau sungai Sagea yang dibentuk oleh Pj Bupati karena tidak ada kejelasan dari tim tersebut. Padahal  tim ini dibentuk sejak awal aksi masyarakat pada bulan Mei 2023 lalu saat sungai Sagea  mengalami kekeruhan. 

 

"Jadi yang jelas ulah aktivitas pertambangan yang dilakukan oleh PT.WBN yang beroperasi di Hutan Boki Mekot Sagea Atas," tudingnya.

 

Hairul menambahkan, warga dan mahasiswa segera menyuarakan masalah ini dengan melakukan aksi di Dinas Lingkungan Hidup (DLH) dan Pemerintah Daerah (Pemda) serta Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) agar secepatnya meletakkan wilayah Boki Moruru menjadi kawasan  Geopark dan Hutan Lindung.


"Pada intinya, masyarakat, pemuda dan mahasiswa di Sagea ingin segera melakukan aksi protes terhadap Pemda, DLH dan DPRD yang lupa mengenai masalah sungai sagea," tandasnya.

 

Diketahui, sejauh ini pihak Pemerintah Kecamatan masih terus dan berusaha untuk melakukan pertemuan bersama DLH Provinsi, DLH Kabupaten, Pemda dan DPRD guna mencari solusi terkait sungai Sagea yang kini menjadi keruh itu. *

  • Sungai Sagea Keruh Lagi, Warga Ancam Demo Pemda Halteng
  • 0

Terkini