Notification

×
Copyright © Best Viral Premium Blogger Templates



Iklan Beranda

Fagogoru Itu Pemersatu, Identitas Sekaligus Kekuatan Politik

Friday 9 August 2024 | 22:00 WIB Last Updated 2024-08-09T13:20:14Z

 


(Oleh : Afrianto Zainal)


Bukankah sebuah malapetaka bagi negeri ini, jika pandangan sempit sebagian kelompok kecil berpihak pada mata rantai invasi kuasa (oligarki besar), sehingga berani menggadaikan negerinya sendiri ke tangan bangsa lain.


Predikat apa yang harus disandangkan pada mereka, apakah penghianat ataukah penjilat.? Lantas kelompok kecil ini tidak lagi memuliakan bangsanya sendiri. Penghormatan terhadap sesama anak negeri menjadi terkikis dan sirna padahal mereka terlahir dari rahim yang sama, rahim Fagogoru.


Mirisnya, dengan kekuatan intelektual mereka mencoba menghadirkan premis-premis untuk mengikis rumpun Fagogoru yang merupakan entitas dari kekuatan politik. Seolah Fagogoru hanyalah kata kiasan dan nilai luhur yang dipajang jadi bahan kontemplasi.


Mereka sengaja mengabaikan sepak terjang perjuangan masyarakat Fagogoru yang telah lama menjaga eksistensinya sebagai entitas bangsa otonom di bumi Moloku Kie Raha bahkan Indonesia, tanpa mengabaikan dimensi-dimensi moral yang dimilikinya.


Dimana dalam dimensi moral itu, Fagogoru adalah payung kearifan dan kebudayaan tempat dimana masyarakat memiliki kesamaan karakter, bahasa dan wilayah. Local wisdom ini menjadi kekuatan filtrasi dari setiap gejolak dan invasi kebudayaan dan kekuasaan baru. 


Bumi Fagogoru, "tempat torang lahir" dari kacil sampe basar, tempat torang berlindung dihari tua sampe akhir hayat" jagalah dan pelihara. Ini mutlak dijaga dan satu-satunya jalan adalah dengan berjuang untuk menyongsong peradaban besar.


Fagogoru Sebagai Entitas Bangsa


Ir. Soekarno menggunakan pandangan Otto Bauer tentang bangsa, yang oleh Franz Magnis Suseno menerjemahkannya sebagai "komunitas karakter yang berkembang dari komunitas bersama." Pandangan ini membenarkan bahwa di dalam rumpun Fagogoru terdapat beberapa wilayah dengan masyarakat yang memiliki  kesamaan karakter, budaya dan bahasa.


Kesamaan karakter entitas ini, Fagogoru kemudian di predikat sebagai suatu bangsa. Menyetir apa yang disampaikan Ir. Soekarno bahwa setiap bangsa memiliki corak dan karakter berjuang sendiri. Karena pada hakikatnya, bangsa sebagai individu mempunyai kepribadian sendiri. Kepribadian yang terwujud dalam pelbagai hal. Dalam kebudayaan, dalam perekonomian, dalam wataknya, dan lain-lain sebagainya.


Dari tulisan ini saya mencoba mengkonstruksi kembali bahwa identitas suatu bangsa adalah kekuatan utama untuk menentukan nasibnya sendiri. Artinya bahwa bangsa Fagogoru berkewajiban untuk menentukan nasibnya sendiri apabila identitas kefagogoruanya tidak mau diinvasi oleh kekuasaan dan kebudayaan lain.


Masyarakat Fagogoru harus ingat dan sadar bahwa, kekuasaan adalah satu-satunya garansi kearifan dan kebudayaan Fagogoru hidup dan terpelihara. Dengan begitu, usaha untuk mempertahankan kekuasan tetap berada pada anak kandung Fagogoru melalui perjuangan politik menjadi wajib hukumnya.


Dari alas tanah dan dibawah langit Fagogoru sejauh perjuangan politik itu bertujuan mengangkat harkat dan martabat negeri Fagogoru maka insyaAllah, Allah SWT akan meridhoi.


Fagogoru Dalam Kancah Politik


Terdapat beberapa nukilan sejarah, melihat Fagogoru dalam kancah politik. Namun, ada satu nilai yang terbersit luas bahwa wilayah dan rumpun Fagogoru adalah ladang empuk perebutan kekuasaan. 


Firmansyah (2008) pernah menulis dalam bukunya, dunia politik adalah domain aktivitas sosial menyangkut perebutan dan distribusi kekuasaan. Politik identik dengan kekuasaan, bagaimana kekuasaan itu diperoleh dan bagaimana pendistribusian kekuasaan itu dilakukan.


Sebagai ladang empuk perebutan kekuasaan, tidak dapat dipungkiri intervensi kekuasaan secara terang-terangan tengah hadir di bumi Fagogoru Halmahera Tengah. 


Disini, saya hanya akan menulis beberapa peristiwa politik belakangan ini. Sejak ditetapkannya industri hilirisasi Teluk Weda sebagai objek vital nasional, semua mata tertuju pada nilai investasi ratusan triliunan dari hasil proyek strategis nasional yang berada Kabupaten Halmahera Tengah.


Pendistribusian kekuasaan, kini memunculkan kekuatan kuasa (oligarki besar) yang mulai menancapkan kukunya di bumi Fagogoru Halmahera Tengah. Terdapat upaya kamuflase melalui program dan pencitraan turut dilakukan untuk melanggengkan kekuasaan.


Alhasil, beberapa program pelayanan dasar seperti listrik, air bersih, infrastruktur jalan, fasilitas olahraga tidak lagi menjadi perhatian utama dan yang ada hanyalah bualan janji. Sebaliknya topeng pencitraan itu diselipkan melalui insentif untuk merekayasa persepsi masyarakat bahwa itu kepedulian.


Masyarakat Fagogoru harus menyadari hal itu, bahwa sejatinya yang dilakukan oleh para titipan adalah kamuflase untuk menarik simpati. Insentif membuat orang terlena kemudian mengakui kehebatannya. Itu adalah salah satu strategi pencitraan yang dilakukan boneka oligarki yang akan meredup cahaya pembangunan di Halmahera Tengah.


Begitulah cara oligarki bermain, memecah belah kekuatan orang-orang fagogoru secara perlahan kemudian menyelipkan kepentingannya secara diam-diam.


Pernahkah terbayang jika negeri kaya raya dengan investasi ratusan triliunan di bumi Fagogoru dikuasai oleh orang-orang titipan oligarki seperti ini. Nilai-nilai luhur, falsafah dan kebudayaan kian waktu akan terkikis dan hilang. Ingat, dari tangan kekuasaan, kearifan dan kebudayaan dapat hidup dan terpelihara.


Rumpun Fagogoru adalah kesatuan utuh dan kekuatan utama politik masyarakat Fagogoru. Itulah identitas yang harus dijunjung tinggi. Memuliakan sesama anak kandung Fagogoru untuk menyongsong peradaban yang lebih besar. *

  • Fagogoru Itu Pemersatu, Identitas Sekaligus Kekuatan Politik
  • 0

Terkini