Pria paruh baya di Pulau Morotai ditemukan tak bernyawa dengan darah bercucuran dari mulutnya
Sinarmalut.com, Morotai - Seorang pria berinisial EM alias Edwar (55) ditemukan seorang tergeletak tak bernyawa di jalan raya Desa Pilowo. Kecamatan Morotai Selatan, Kabupaten Pulau Morotai, pada Minggu (18/8) kemarin.
Kapolsek Morotai Selatan Kompol Aris SA.MSI, mengungkapkan penemuan mayat pria paruh baya itu dilaporkan Bhabinkamtibmas Bripka Hasan setelah menerima informasi sekretaris desa setempat.
Pria paruh baya itu ditemukan dengan kondisi mengenaskan dengan badan berlumuran darah. Korban ditemukan sekitar pukul 19.23 WIT.
"Ternyata kami sampai di TKP memang benar bahwa ada seorang laki-laki yang tergeletak di pinggir jalan aspal sudah tidak bernyawa, kemudian ditemukan darah yang berupa gumpalan di mulut korban, makanya dengan hal itu kami melakukan pemeriksaan, ternyata darah tersebut adalah darah yang keluar dari mulut, artinya darah segar itu dimuntahkan dari mulut, bukan karena diakibatkan luka sehingga ada darah," ungkap Kapolsek, Senin (19/8/2024).
Polisi yang diturunkan ke TKP kemudian memeriksa korban. Setelah diperiksa polisi tidak menemukan tanda-tanda kekerasan di tubuh korban.
"Saya berkesimpulan sementara, kalau tanda itu tidak ada, contohnya luka lecet atau memar, secara umum itu bukan akibat laka lantas atau tabrak lari. Kemudian kami bersama tokoh masyarakat dan pihak keluarga, mencari kendaraan di sekitar lokasi kejadian tetapi tidak ada, kemudian itu kami juga mencari alat-alat tumpul jika seandainya kita curigai kepada penganiayaan juga tidak ada yang ditemukan seperti potongan balak dan benda tumpul di lokasi," jelas Kompol Arif.
Lanjut Kapolsek, pihaknya memberikan himbauan kepada masyarakat bahwa untuk saat ini, polisi belum memberikan kesimpulan apakah EM adalah korban tabrak lari atau penganiayaan.
"Setelah itu kami pasang garis polisi garis di TKP, dan kami sepakat dengan keluarga untuk mengevakuasi korban ke RS Ir Soekarno Pulau Morotai menggunakan mobil pick up milik pemerintah desa," sambungnya.
Dari hasil pemeriksaan pihak RS setempat, dokter menyimpulkan bahwa darah yang keluar dari mulut korban bisa saja masuk ke paru-paru sehingga mengakibatkan korban meninggal dunia.
Korban diketahui memiliki riwayat penyakit ayan (epilepsi) atau gangguan pada sistem saraf di otak. Hal ini menyebabkan penderitanya mengalami kejang-kejang berulang pada seluruh tubuh.
Kapolsek menambahkan, untuk tanda-tanda yang lain juga tidak ditemukan oleh dokter seperti goresan di tubuh korban maupun memar dan luka-luka yang lain, sehingga dokter juga berkesimpulan bahwa EM bukan merupakan korban tabrak lari.
"Kami kaitkan dengan pernyataan seorang saksi yang bernama Ishak mengatakan pada pukul 15.00 WIT sore di desa Pilowo, bahwa korban habis mengkonsumsi miras dan berjalan sempoyongan. Pada malam hari korban ditemukan tergeletak tak bernyawa di aspal dengan berlumuran darah," pungkasnya. *