Notification

×
Copyright © Best Viral Premium Blogger Templates



Iklan Beranda

Tanggapi Nuryadin Ahmad, Hamdan Halil Sebut Elang-Rahim Justru yang Merusak Fagogoru

Friday 30 August 2024 | 23:59 WIB Last Updated 2024-08-30T14:59:59Z

Hamdan Halil, Politisi Partai Bulan Bintang (PBB)

Sinarmalut.com,
Weda - Bermula dari pernyataan Nuryadin Ahmad,  politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), menyebut Halmahera Tengah kehilangan kesejatian Fagogoru karena dipimpin Ikram Malan Sangaji (IMS) selama 1 tahun 7 bulan.


Pernyataan Nuryadin tersebut ditanggapi Hamdan Halil, Politisi Partai Bulan Bintang (PBB). Hamdan menyebut Nuryadin keliru dan mengkritik calon bupati dan wakil bupatinya sendiri yakni Edi Langkara-Abd. Rahim Odeyani (Elang-Rahim).


“Justru yang mengeksploitasi Fagogoru adalah Elang-Rahim dengan menggunakan slogan ini untuk mengompori emosi warga Halteng secara berlebihan dan memantik perlawanan sesama anak kampung," timpalnya, Jumat (30/8/2024).


Lanjut Hamdan, sejak paket Elang-Rahim pada 2017, Slogan Fagogoru dan anak kampung atau Putra Daerah dihembus untuk menyerang lawan politiknya yakni Muttiara T Yasin yang diposisikan sebagai pendatang dan bukan orang Fagogoru. 


“Masa rakyat didoktrin dengan isu dan ujaran kebencian kepada Mutiara sedemikian rupa. Namun setelah terpilih, watak asli Elang yang tempramen terbawa dalam pengelolaan pemerintahan sehingga tidak bisa memposisikan kepada siapa dia meluapkan amarahnya,” sebut Hamdan.


Lanjut Hamdan, Tabiat memarahi orang di depan umum dengan kata-kata kasar yang mencolok dan menyayat hati, tentu ini sebentuk ketegasan, tetapi pada batasan tertentu perasaan orang tersakiti dan kehormatannya runtuh oleh arogansi seorang pemimpin yang dipilihnya.


“Apakah ini cermin pemimpin Fagogoruis? Oh tidak, maaf ini kepemimpinan yang kasar dan mencederai rasa ber-Fagogoru, bertentangan dengan nilai sopan re hormat budi re bahasa," katanya.


Lanjut Hamdan, kalau ada yg menjadi antitesa dari kepemimpinan kelam itu, kenapa tidak mempertahankan yang baru. Ikram Malan Sangaji (IMS) memberi rasa nyaman dan hormat kepada orang Halteng dalam perilaku pemerintahan dengan program populisnya.


Selain itu, dalam konteks rotasi kepemimpinan generasi Fagogoru, kalau tidak ada figur lain yang bertarung berarti hanya Elang dan Muttiara. Kehadiran IMS adalah penantang baru sekaligus jadi penanda apakah rivalitas politik dua figur diatas bisa diakhiri ataukah terus berlanjut sesama anak Fagogoru yang saling sikut. Keduanya potensial langgengkan politik dinasti dan pro status quo. 


Menurut Hamdan, bila IMS yang terpilih, maka akan ada tatanan baru kepemimpinan generasi Fagogoru di masa mendatang. Semuanya seperti dimulai dari awal. Tokoh- Tokoh muda seperti Nuryadin atau Munadi Kilkoda, sangat mungkin jadi calon bupati.


“Memenangkan IMS dalam konteks ini adalah perjuangan anak kampung atas tatanan politik baru tanpa dinasti dan pro status quo. Warga Halteng telah tersadar berani keluar dari lorong-lorong sempit primordial," ujarnya.


Terakhir, Hamdan menyebut, bila apa yang diasumsikan oleh Nuryadin itu benar, bukankah Nuryadin merupakan orang terdekat yang melakukan skenario program dan usulan penting kepada IMS, namun hanya karena perbedaan pilihan politik lalu menyerang IMS dengan isu berbasis suku, agama, ras dan antar golongan (SARA). 


"Jangan hanya karena kita berbeda secara politik, lalu batasan etika komunikasi politik yang terkristal dalam ajaran Fagogoru terabaikan dan mengesampingkan hubungan harmonis dan kebaikan bersama yang terjalin selama ini," tandasnya. *

  • Tanggapi Nuryadin Ahmad, Hamdan Halil Sebut Elang-Rahim Justru yang Merusak Fagogoru
  • 0

Terkini