Kabag Kesra Sahril Totona
Sinarmalut.com, Morotai - Pemerintah Daerah Kabupaten Pulau Morotai akhirnya mengakomodir biaya akhir studi dan wisuda mahasiswa Universitas Pasifik (Unipas).
Kabag Kesra Sahril Totona mengatakan, tagihan akhir studi Kampus Universitas Pasifik sudah diajukan dan sudah diverifikasi oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Pulau Morotai. Total tagihan tersebut sebesar Rp 2,2 miliar diperuntukkan untuk 249 mahasiswa.
"Untuk tahap pertama kita sudah kucurkan kurang lebih Rp 300 juta, menyusul kemarin juga sudah kami usulkan Rp 400 juta sekian," kata Sahril Totona, Selasa (03/09) kemarin.
Menurut Sahril, Pemda Morotai tidak monoton membayar sekaligus karena pemerintah juga harus melihat kondisi kas daerah. "Jadi kita bikin pencairannya bertahap, kemungkinan di angka maksimal di tahun ini Rp 1,7 miliar yang bisa kita realisasi, itu artinya bahwa permintaan yang diajukan kurang lebih Rp 2,2 miliar sekian itu tidak bisa terealisasi secara keseluruhan, ini sudah disampaikan berulang-ulang di saat hearing dengan adik-adik mahasiswa, makanya kemarin waktu di hearing sudah disampaikan harus orang tua dan mahasiswa sudah harus berikhtiar," katanya.
Sahril berujar, karena skema pembiayaannya tidak sekaligus sehingga sudah pasti ada beberapa item-item akhir studi itu dibebankan kepada mahasiswa .
"Kalaupun seandainya pemerintah daerah siap menyelesaikan sisanya di tahun 2025. Nanti kita lihat kedepan kebijakannya seperti apa, tapi yang pasti sisa dari item-item pembiayaan pendidikan pasti dibebankan kepada mahasiswa kalau misalnya di 2025 ada pergantian, kita lihat kebijakannya seperti apa," terangnya.
Lebih lanjut Sahril menerangkan, jika yang diajukan Rp 2,2 miliar dan terealisasi sebesar Rp 1,7 miliar, ini berarti masih ada sisa hutang di angka Rp 500 juta, sementara SPM yang telah diajukan saat ini itu totalnya sekitar Rp 700 juta.
"Prinsipnya dari total anggaran Rp 700 juta tersebut dibagi ke 249 orang, berarti per mahasiswa dapat Rp 2,8 juta dari total yang harus dibayar Rp 9 juta," pungkasnya. *
