Sinarmalut.com, Weda - Warga Desa Fritu, Kecamatan Weda Tengah, Kabupaten Halmahera Tengah (Halteng) menyerobot masuk ke Areal Perusahaan PT IWIP dengan tujuan untuk mencari karyawan (Formen) yang melakukan penganiayaan terhadap seorang warga.
Mereka menyerobot masuk ke areal pertambangan dengan membawa benda tajam seperti tombak dan parang. Kejadian ini terjadi pada Kamis (03/9/2024) sekitar pukul 08.45 WIT di Desa Gemaf.
Kapolres Halteng AKBP Aditya Kurniawan, menjelaskan bahwa kejadian ini hanya masalah absensi karyawan sehingga terjadi adu mulut dan kontak fisik dari kedua karyawan tersebut namun dilerai oleh rekan-rekan kerja mereka.
"Terjadi penyerangan warga Fritu ke lokasi areal perusahan akibat bahasa yang tidak pantas disampaikan saudara Herman selaku former kepada saudara Ambrosius (Karyawan) pada saat bertikai, sehingga kembali ke rumah melaporkan kepada keluarganya di desa Fritu mengakibatkan ketersinggungan dan memicu kemarahan warga sehingga mendatangi areal Perusahan PT IWIP," ungkap Aditya.
Kata Kapolres, beruntung aksi serobot warga ke dalam perusahaan cepat ditangani polisi dengan mengambil langkah persuasif dan menenangkan warga yang datang. Pada saat itu juga kedua belah pihak yang bertikai sepakat untuk menyelesaikan di kantor PT IWIP di dampingi oleh IR PT IWIP pemerintah desa dan pihak kepolisian Pol Sub Sektor Weda Utara, serta Bhabinkamtibams Desa Gemaf.
Ditambahkan Aditya, pasca kejadian ini situasi sudah aman. Pihaknya menghimbau kepada seluruh masyarakat agar jangan mudah terprovokasi dengan isu yang membawa nama suku, ras maupun agama karena dapat memecah belah persatuan kesatuan. “Mari kita sukseskan pilkada 2024 di Halteng yang tertib, aman dan sejuk,” imbuhnya. *