 |
| Peringati Hari Pangan Sedunia (HPS), Pemerintah Kabupaten Pulau Morotai melalui Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) menggelar gerakan pangan murah. Kegiatan ini berlangsung di Kantor DPKP, Selasa (22/10/2024) |
Sinarmalut.com, Morotai - Peringati Hari Pangan Sedunia (HPS), Pemerintah Kabupaten Pulau Morotai melalui Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) menggelar gerakan pangan murah. Kegiatan ini berlangsung di Kantor DPKP, Selasa (22/10/2024).
Kegiatan tersebut dibuka langsung oleh Pj Bupati Pulau Morotai, Burnawan, dan dihadiri sejumlah pejabat serta unsur Forkopimda.
Pj Bupati, Burnawan dalam sambutannya mengatakan kebutuhan pangan merupakan kebutuhan dasar manusia, dimana pemenuhan kebutuhannya dijamin oleh undang-undang no 18 tahun 2012 tentang pangan.
"Bukan hanya sekedar pemenuhan kebutuhan pangan yang kita peroleh, namun bagaimana kita mendapat kualitas pangan yang baik, aman, dan sehat untuk dikonsumsi oleh masyarakat guna meningkatkan kualitas gizi yang menjadi perhatian dalam undang-undang pangan tersebut," ucapnya.
Dikatakan, dalam pasal 60 yang telah diamanatkan bahwa Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah berkewajiban mewujudkan keanekaragaman konsumsi pangan dalam pemenuhan kebutuhan gizi masyarakat yang sesuai dengan potensi wilayah.
Menurutnya, HPS yang diperingati setiap tahunnya adalah momentum yang strategis bagi para pemangku kepentingan untuk bersama sama melakukan upaya dalam peningkatan serta bersinergi dalam membangun ketahanan pangan masyarakat yang baik di masa akan datang.
Kegiatan gerakan pangan murah utamanya untuk menguatkan ketahanan pangan masyarakat yang menjadi wujud implementasi konsep bergerak bersama antara Pemerintah Daerah dengan berbagai unsur stakeholder yang ada.
Sementara, Kepala Dinas DPKP Pulau Morotai, M Agung Umar Pono, mengatakan ada beberapa jenis sembako yang dijual dalam gerakan pangan murah kali ini diantaranya telur, minyak goreng, cabai rawit, cabai keriting, bawang merah, bawang putih, tomat, dan gula.
Sembako yang dijual tersebut, kata dia, tentunya dengan harga yang terjangkau, atau jauh lebih murah dibanding harga di pasar saat ini.
“Misalnya cabai keriting di pasaran saat ini harga Rp 50 ribu, disini kita jual dengan harga Rp 40 ribu. Cabai rawit di pasar sekarang Rp 60-70 ribu per kilo, disini kita jual Rp 50 ribu per kilo. Minyak goreng sekilo hanya Rp 18 ribu," jelas Agung.
Pasar murah ini, lanjut Agung, akan terus dilakukan setiap saat dalam rangka menjaga keterjangkauan harga pangan, dan sekaligus mengendalikan inflasi daerah. "Ini juga bagian dari bagaimana kita membantu masyarakat memenuhi kebutuhan pangan harian," ujar Agung. *
