Debat calon kandidat Pilkada Halmahera Tengah
Sinarmalut.com, Weda - Debat perdana pilkada Kabupaten Halmahera Tengah yang disiarkan secara langsung di Kompastv berlangsung lancar, namun ada lagak yang terkesan kurang beretika saat debat berlangsung.
Pasalnya pasangan calon bupati nomor urut 01 Muttiara T Yasin menyebutkan Paslon nomor urut 02 dengan panggilan ananda atau nak.
Bahkan sangat disayangkan drama yang dimainkan oleh Paslon nomor 1 dan Paslon nomor 02 menyiapkan pertanyaan dan jawaban yang ditulis pada lembaran kertas dan tanpa malu membuka lembaran per lembar dan membacanya.
Bahkan membaca retorika sampai tidak sempat menyampaikan visi dan misi padahal pada sesi I moderator mengingatkan dan menyampaikan agar setiap paslon menyampaikan visi dan misi.
Terlihat moderator sangat kesal dan berulang kali mengingatkan kedua Paslon No. 1 dan No. 2.
Salah satu orang Maluku yang ikut menyaksikan melalui live streaming sampai bingung, beta pikir dong pung visi misi seng ada kalo ada kenapa dong seng sampaikan. "Ini debat di televisi nasional bukan di radio la pake catatan orang seng dapa lia," ujarnya saat menyaksikan live streaming melalui handphonenya.
"Selama beta nonton debat pilkada baru debat Halteng yang paslon bawa catatan," tuturnya.
Dia merasa heran, debat publik tapi, semua pertanyaan yang dicatat dan jawaban telah ditulis tapi masih banyak beretorika. "Ini menandakan aspek keilmuan sangat dangkal akibat ketidak pahaman kedua paslon (01 dan 02) terhadap tema yang dibahas," sebutnya heran.
Sementara itu salah satu warga Maluku Utara di Jakarta menilai debat itu publik atau masyarakat mau melihat originalitas pikiran dan gagasan serta pandangan dari pasangan calon. Tapi kalau pakai contekan maka dipastikan Paslon tersebut terkesan ngarang dan tidak mampu menjabarkan pikiran dari visi misi yang dituangkan. "Jadi tujuan dari debat itu nyontek itu memberikan indikasi kepada publik bahwa Paslon itu tidak siap dan terpaksa menyontek," sebut Iradat. *
