Ilustrasi
Sinarmalut.com, Weda - Sikap tak netral ditunjukan oleh Jaida Wahab, Kepala Sekolah SMP 4 Halmahera Tengah (Halteng).
Pasalnya, Jaida diduga mengambil bantuan sepatu milik tenaga guru untuk kepentingan kampanye calon bupati dan wakil bupati, Edi Langkara dan Abdurrahim Odeyani (Elang-Rahim).
Hal itu dibuktikan dengan adanya postingan di Facebook serta video yang beredar saat kampanye Paslon nomor urut 2 di Sagea beberapa hari lalu. Terlihat jelas ada sejumlah simpatisan tim Elang Rahim, memakai sepatu yang diadakan oleh dinas Pendidikan untuk tenaga guru yang ada di Halmahera Tengah.
Selain itu, Kepsek SMP 4 Jaida Wahab dan Kepsek SD Fritu, Habiba Ibrahim, diduga terlibat langsung di dapur umum Elang-Rahim pada saat kampanye. Mereka berdua diketahui membantu menyajikan makanan untuk penjemputan rombongan kampanye.
"Kalau memang dugaan ini benar Bawaslu segera panggil dua Kepsek tersebut. seorang ASN berani terlibat serta menggunakan aset Pemda untuk kepentingan Politik ini sangat disayangkan," tegas Hamdan Halil, Jubir IMS-ADIL, Jumat (08/11/2024).
Hamdan menjelaskan, aturan netralitas ASN di pemilu juga tertuang jelas. Dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin PNS. PP tersebut mengatur bahwa PNS yang melanggar kewajiban netralitas politik dan pemilu dapat dikenai sanksi disiplin.
Lantas, bagaimana hukumnya jika ASN atau PNS terlibat berpolitik?. Dalam hal ASN/PNS menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik, ia diberhentikan tidak dengan hormat, sebagaimana diatur dalam Pasal 52 ayat (4) jo. "Bawaslu segera panggil yang bersangkutan untuk dimintai keterangan," jelasnya.
Terkait itu juga, salah satu Staf Dinas Pendidikan ketika dikonfirmasi wartawan mengatakan, Pengadaan sepatu untuk tenaga guru memang ada. Pengadaan itu dari tahun 2023.
Bahkan menurut dia, semua pengadaan sepatu itu sudah dibagi-bagi ke semua sekolah yang ada di Halteng ini. "Cuma beberapa minggu kemarin ibu Kepsek SMP 4 datang ke kantor dan mengambil 30 pcs sepatu ini," katanya.
"Ini sudah kedua kalinya Kepsek mengambil sepatu," sambungnya.
Hingga berita ini dinaikan wartawan mencoba menghubungi Kepala Sekolah SMP 4 dan Kepsek SD Fritu untuk mengkonfirmasi terkait dugaan keberpihakan ke salah satu pasangan calon di Pilkada Halteng. *