.jpg)
Sinarmalut.com, Morotai - Puluhan mobil Lintas berkapasitas muatan 20 ton dan 11 ton antri di Pelabuhan Pelayanan Penyeberangan Daruba Kabupaten Pulau Morotai.
Agus, salah satu sopir mobil lintas menuju Ternate mengaku mereka sudah antri di pelabuhan Penyeberangan Daruba sudah satu minggu.
Agus mengaku balik ke Tobelo, Halmahera Utara menuju Kota Ternate, dan terpaksa mengantri dan menunggu selama satu minggu di Morotai karena KMP Ferry Ngafi mengalami kerusakan sehingga mereka harus mengantri.
Agus juga mengaku terbebani dengan biaya hidup sehari-hari selama mengantri di pelabuhan. Selain itu, dia juga terbebani dengan keterlambatan pengiriman barang yang dibawanya.
Meski begitu, dia berterima kasih kepada pihak Pelabuhan Penyeberangan Daruba yang memberikan fasilitas tempat tinggal sehingga mereka juga sudah tidak mengeluarkan ongkos yang besar untuk biaya mereka menginap di penginapan.
"Yang diberikan fasilitas untuk menginap itu kami sopir-sopir yang tidak punya tempat tinggal di sini atau bukan orang Morotai dan Tobelo. Kami yang dari luar Morotai sekitar 5 orang, dari Ternate dan Bitung," ungkapnya, Kamis (07/11/2024).
Adapun sopir truk lintas asal Tobelo mereka bisa pulang dan nanti kembali ke Morotai dengan kapal Ferry nanti untuk mengambil angkutan mereka.
Terpisah, Koordinator Satuan Pelayanan Pelabuhan Penyeberangan Daruba, Fachry A. Radjiloen saat di dikonfirmasi media membenarkan KMP Ngafi sedang mengalami kerusakan mesin di bagian girbok. Alat tersebut sudah di kirim ke Manado an di hari ini sudah tiba di Tobelo.
Dia memastikan setelah alat tersebut sampai langsung dipasang dan secepatnya kapal Ferry tersebut bisa beroperasi normal. “Untuk sementara KMP Ngafi akan digantikan oleh KMP Labuhan Haji setelah melayani lintas Bitung-Tobelo dan dilanjutkan melayani lintas Tobelo-Daruba,” terangnya.
“Kemudian Kapal KMP Labuhan Haji nanti akan diberangkatkan pada hari Jumat, 08 November 2024 dengan lintas Tobelo-Daruba pulang pergi dengan waktu 15.00 WIT," sambung Fachri seraya mengakhiri. *
