Notification

×
Copyright © Best Viral Premium Blogger Templates

Iklan Beranda

Aliansi Adat Moloku Kie Raha Keluarkan Maklumat : Tolak Sherly-Sarbin Pimpin Maluku Utara

Monday, 23 December 2024 | 21:17 WIB Last Updated 2024-12-23T12:17:17Z

Masyarakat adat keluarkan maklumat tolak Sherly Tjoanda pimpin Maluku Utara

Sinarmalut.com,
Ternate - Masyarakat Adat Moloku Kie Raha secara resmi mengeluarkan maklumat penolakan, terhadap pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Maluku Utara, Sherly Tjoanda-Sarbin Sehe.


Maklumat ini dibacakan pada Senin (23/12/2024) oleh Kapita Kesultanan Tidore, Muhamad Ali Alting, didampingi Letnan Ngofa Ade Dano Muhamad, Imam Safrin Ali perwakilan Masjid Jan dan sejumlah perangkat adat Kesultanan Tidore.


Dalam pembacaan maklumat tersebut, Kapita Kesultanan Tidore menegaskan pentingnya menjaga hukum adat dan budaya kepemimpinan Islam, yang telah menjadi dasar tatanan masyarakat Moloku Kie Raha sejak masa monarki hingga era demokrasi.


“Moloku Kie Raha adalah wilayah federasi kerajaan Islam yang terdiri dari Ternate, Tidore, Jailolo, dan Bacan, yang sejak ratusan tahun lalu hingga kini masih kental dengan kepemimpinan Islam dan kulturnya. sejak dahulu sampai dengan masa di mana raja-raja Moloku Kieraha mengambil sikap untuk menggabungkan wilayah kerajaan dan masyarakatnya kedalam Negara Kesatuan Republik Indonesia, dengan penuh harapan bahwa penerapan demokrasi di moloku Kie Raha nantinya dapat terlaksana, tanpa mengabaikan hal-hal prinsip yang telah terjaga, yaitu kepemimpinan Islam,” ujar Muhamad Ali Alting saat membacakan maklumat.


Maklumat tersebut juga menyoroti pentingnya menghormati adat istiadat dan norma leluhur, yang telah diwariskan secara turun-temurun.


Dalam empat poin utama, Aliansi Masyarakat Adat Moloku Kie Raha menolak kepemimpinan non-nuslim di Maluku Utara, mengingatkan pemerintah dan partai politik untuk mempertimbangkan hukum adat, serta mengajak masyarakat Maluku Utara untuk mematuhi hukum adat, demi stabilitas politik dan sosial.


“Kami menolak kepemimpinan non-muslim, karena tidak sesuai dengan hukum adat dan budaya kepemimpinan Islam, di Maluku Utara,” lanjutnya.


Maklumat ini juga menjadi pengingat bagi masyarakat muslim di Moloku Kie Raha, untuk tetap berpegang teguh pada wasiat leluhur, dan menjaga prinsip kepemimpinan Islam sebagai bentuk penghormatan, terhadap sejarah dan budaya.


“Demi terciptanya kestabilan politik di Maluku Utara. Kami mengingatkan kepada saudara-saudara muslim kami di seluruh Jazirah Moloku Kie Raha, untuk kembali berpegang teguh kepada pusaka wasiat dari para leluhur. Dalam hal ini adalah tidak menjadikan non-muslim sebagai pemimpin,” tutup Muhammad Ali Alting. *

  • Aliansi Adat Moloku Kie Raha Keluarkan Maklumat : Tolak Sherly-Sarbin Pimpin Maluku Utara
  • 0

Terkini