Personil Polresta Tidore angkut penumpang di Terminal
Sinarmalut.com, Tidore - Kepolisian Resor Kota (Polresta) Tidore mengambil langkah sigap untuk membantu para penumpang di terminal Indonesiana dan Terminal Rum, Tidore Kepulauan.
Upaya yang dilakukan ini guna memberikan pelayanan kepada warga yang kesulitan mendapatkan kendaraan angkutan umum yang tidak beroperasi akibat kelangkaan BBM belakangan ini.
Seperti terpantau pada Selasa (24/12/2024), dimana Polresta Tidore menyediakan dua kendaraan dinas masing-masing satu unit truk dan bus Polri guna mengangkut penumpang di dua terminal itu.
Kapolresta Tidore, Kombes Pol. Yury Nurhidayat, SIK, MH, melalui Plh. Kasi Humas Polresta Tidore, Aipda Agung Setyawan, mengatakan bahwa kebijakan ini dilakukan setelah menerima laporan tentang penumpang yang tidak dapat melanjutkan perjalanan.
Situasi tersebut terjadi akibat aksi mogok sementara yang dilakukan oleh para sopir angkutan umum. Mogok ini dipicu oleh kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM) di Kota Tidore Kepulauan.
“Kami memahami kesulitan yang dihadapi masyarakat akibat kelangkaan BBM ini. Oleh karena itu, Polresta Tidore mengambil langkah cepat dengan menyediakan transportasi alternatif untuk memastikan masyarakat tetap dapat melanjutkan perjalanan,” ujar Aipda Agung Setyawan.
Langkah ini disambut baik oleh masyarakat yang merasa terbantu dalam situasi darurat tersebut. Penyediaan kendaraan dari pihak kepolisian ini menunjukkan komitmen Polresta Tidore dalam melayani dan melindungi masyarakat, khususnya saat menghadapi situasi krisis.
Polresta Tidore sudah berkoordinasi dengan Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Tidore Kepulauan serta Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Tidore Kepulauan, terkait penumpukan penumpang. Hasil koordinasi ini membuahkan hasil, di mana Pemkot melalui Dishub turut menyediakan bus untuk membantu mengurai penumpukan penumpang di dua terminal itu.
“Polresta Tidore juga menghimbau masyarakat untuk tetap tenang dan bersabar, sembari pihak terkait berupaya mencari solusi atas permasalahan kelangkaan BBM di wilayah Kota Tidore Kepulauan,” imbuh Agung Setyawan. *