Ustadz Saleh Yasin
Sinarmalut.com, Tidore - Inti daripada perjalanan Isra Mi'raj merupakan perintah untuk melaksanakan sholat bagi umat muslim, hal tersebut disampaikan Al Ustadz H. Saleh Yasin yang juga merupakan Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Tidore Kepulauan, saat didaulat memberikan hikmah Isra Mi'raj yang diselenggarakan oleh Pemerintah Kota Tidore Kepulauan, di Sentra IKM Tugulufa, Kamis (30/1/2025).
Ustadz Saleh Yasin mengatakan, Isra dan Mi'raj adalah urutan yang kedua sesudah Al Quran, itu merupakan mukjizat, sehingga peristiwa ini dilakukan oleh Rasulullah pada tahun 612 Masehi, setelah kembali, dituding sebagai seorang pendusta besar, dan memang kondisi saat itu, pendekatan secara logika, bahkan sains juga belum se-modern sekarang.
“Kecuali pendekatan Imani, olehnya itu peristiwa isra dan mi'raj yang dilakukan oleh Rasulullah merupakan perjalanan yang begitu jauh, bahkan di kalangan para empiris dan rasionalis, mereka membantah, sebab perjalanan Rasulullah kecepatannya melebihi cahaya dan hanya Rasulullah yang bisa lakukan, tentunya dalam waktu yang sangat singkat,” jelasnya.
Ustad Saleh Yasin juga mengatakan, inti daripada perjalanan isra dan mi'raj sesungguhnya adalah sholat, peristiwa dan sejarah yang panjang kuncinya ada di perintah sholat, jika ibadah yang lain seperti puasa, zakat dan haji itu disampaikan lewat perantara, tetapi sholat tidak bisa, sholat diminta secara langsung, walaupun percakapannya dibalik tabir.
“Itu artinya, menunjukan bahwa betapa pentingnya sholat, oleh karena itu ibadah yang paling tinggi dari semua ibadah adalah sholat, amalan yang paling tinggi dari semua amalan adalah sholat. Dan sholat tidak bisa digantikan dengan yang lain-lainnya, sholat itu sesungguhnya perpaduan antara dua dimensi, yaitu dimensi jasadiyah dan ruhiyah,” imbuhnya.
Jika sholat hanya dalam bentuk jasad atau gerakan saja, maka sama halnya dengan olahraga, tidak pernah menyentuh hingga ke batin, akibatnya jika hanya sholat gerakan itulah, sehingga shalat tidak mampu mencegah dari perbuatan tercela dan sebagainya. Padahal Alquran sudah memberikan ketegasan, bahwa sholat menjauhkan kita dari perbuatan keji dan mungkar. *