Notification

×
Copyright © Best Viral Premium Blogger Templates


Iklan Beranda

Peringati Hari Amal Bhakti ke 79, Kemenag Morotai Berbagi Sembako : Intip Pesan Menteri Agama RI

Friday, 3 January 2025 | 14:18 WIB Last Updated 2025-01-03T05:18:10Z

Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Pulau Morotai menggelar peringatan Hari Amal Bhakti ke-79 tahun pada Jumat (03/01/2025)

Sinarmalut.com,
Morotai - Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Pulau Morotai menggelar peringatan Hari Amal Bhakti ke-79 tahun pada Jumat (03/01/2025).


Kepala Kemenag Kabupaten Pulau Morotai  H. Abdurrahman Assegaf mengucapkan terimakasih kepada Pj Bupati Pulau Morotai bersama Forkopimda yang turut menghadiri kegiatan ini. Tak lupa ia mengucapkan apresiasi kepada para panitia dan pegawai Kemenag yang menyelenggarakan acara ini berlangsung dengan lancar.


"Harapannya kita menjaga persatuan dan kesatuan sehingga damai dan kondusif di amal bhakti kementerian agama ini bahkan seluruh agama kita menjadi pelindung, sehingga dari tahun-tahun kemarin dan di tahun ini kita merefleksikan diri secara spiritual supaya pada tahun sekarang ini kita bisa kerja lebih baik dan meningkatkan kinerja, bagi seluruh ASN  untuk mengabdi kepada masyarakat, baik di bidang pendidikan dan keagamaan," ucap Abdulrahman.


Membacakan sambutan Menteri Agama, Pj Bupati Pulau Morotai Burnawan, menuturkan, kita kembali memperingati hari bersejarah bagi Kementerian Agama dan seluruh umat beragama, 79 tahun yang lalu, tepatnya 3 Januari 1946. Kementerian Agama secara resmi dibentuk dalam Kabinet Sjahrir II dengan Menteri Agama Pertama H.M. Rasjidi.


Momen itu setiap tahun diperingati sebagai Hari Amal Bakti (HAB). Penamaan “Hari Amal Bhakti” merefleksikan sikap rendah hati dan nilai-nilai pengabdian luar biasa para pendahulu dalam memaknai kehadiran Kementerian Agama.


“Semangat memperingati Hari Amal Bakti tahun 2025 tak dapat dipisahkan dari komitmen seluruh jajaran Kementerian Agama dalam mendukung dan mengimplementasikan Asta Cita Pemerintahan Prabowo-Gibran, antara lain, memperkokoh ideologi Pancasila, demokrasi dan hak asasi manusia, hingga memperkuat penyelarasan kehidupan yang harmonis dengan lingkungan, alam, dan budaya, serta peningkatan toleransi antarumat beragama untuk mencapai masyarakat yang adil dan makmur,” tuturnya.


Dalam cita kebangsaan yang berideologikan Pancasila, keberadaan Kementerian Agama merupakan jalan tengah antara teori memisahkan agama dari negara dan teori persatuan agama dengan negara. Pidato pertama Menteri Agama pada 4 Januari 1946 menegaskan bahwa Kementerian Agama membawa misi untuk memelihara dan menjamin kepentingan agama-agama serta pemeluk-pemeluknya.


Indonesia bukanlah negara agama, dan bukan pula negara sekuler ataupun negara yang membolehkan propaganda anti agama. Meskipun demikian, negara memberi tempat terhormat bagi agama dan masyarakat Indonesia selama berabad-abad juga dikenal religius. Peran negara dalam menjaga religiusitas masyarakat, kebebasan beribadah, meningkatkan kualitas kehidupan intern dan antarumat beragama adalah tugas penting yang dijalankan Kementerian Agama.


Dalam beberapa dekade terakhir, muncul fenomena kesenjangan antara kehidupan umat dengan ajaran agama yang dianutnya. Setiap agama melarang korupsi, tapi praktik seperti itu masih saja terjadi.


Semua agama melarang kekerasan, kebencian, dan kesewenang-wenangan, namun berbagai anomali masih dijumpai di berbagai ruang kehidupan. Dalam hubungan ini, mendekatkan jarak psikologis dan jarak sosial antara pemeluk agama dan ajaran agama menjadi tolok ukur keberhasilan tugas Kementerian Agama yang amat substansial.


“Semakin dekat umat dengan ajaran agamanya, itulah bukti sukses tugas Kementerian Agama. Makin jauh umat dari nilai dan moral agama, berarti tugas Kementerian Agama belum berhasil. Tantangan ini perlu disadari dan dijawab oleh segenap jajaran Kementerian Agama di seluruh Indonesia,” ujar Pj Bupati.


Hari Amal Bakti Kementerian Agama ke-79 mengusung tema "Umat Rukun Menuju Indonesia Emas." Ini merupakan wujud nyata dari misi Asta Cita Pemerintahan Prabowo-Gibran yang mengamanatkan betapa pentingnya kerukunan umat untuk mewujudkan Indonesia yang maju dan sejahtera. Sebaliknya, Indonesia Emas akan sulit diwujudkan sekiranya umat tidak rukun dan tidak harmonis.


Indonesia, negara besar dengan 17.508 pulau, 1.340 suku bangsa, 715 bahasa daerah, dan beragam agama, bisa hidup berdampingan dengan rukun dan damai, membentuk harmoni dalam zamrud khatulistiwa. Ini merupakan salah satu keajaiban dunia dan anugerah Tuhan. 


Untuk itu, peran moral kerukunan perlu kita suarakan di berbagai forum dan saluran informasi. Dunia saat ini sedang dihadapkan pada tantangan global berupa kerusakan alam yang berakibat pada perubahan iklim dan bencana ekologis, serta melahirkan kemiskinan. Ancaman kekurangan bahan makanan di depan mata harus direspons secara serius, termasuk oleh para agamawan. Sebagai negara dengan masyarakat yang religius, suara pemimpin dan tokoh agama sangat dinantikan.


Kementerian Agama harus mampu menguatkan peran dalam kampanye penyelarasan kehidupan yang harmonis dengan lingkungan, alam, dan budaya, sejalan dengan Asta Cita Presiden. Suara agama sangat dibutuhkan dalam kampanye pencegahan kerusakan iklim. Forum Conference of the Parties (COP) ke-28 tahun 2023 di Abu Dhabi dan COP ke-29 tahun 2024 di Azerbaijan, secara khusus membuka Paviliun Iman sebagai platform bersama para tokoh lintas agama untuk menyuarakan pentingnya pelestarian alam dari perspektif agama-agama.


Selain itu, Deklarasi Istiqlal yang ditandatangani oleh Pemimpin Gereja Katolik Paus Fransiskus dan Imam Besar Masjid Istiqlal Jakarta pada 5 September 2024, juga menegaskan tentang pentingnya persatuan, toleransi, kemanusiaan, dan penanggulangan perubahan lingkungan.


Secara geopolitik, krisis global juga terjadi akibat konflik berkepanjangan. Banyak negara merindukan kerukunan dan kedamaian. Mata dunia tertuju pada Indonesia, yang diproyeksikan menjadi kiblat kerukunan dunia. Ini juga menjadi tantangan Kementerian Agama untuk terus merawat dan meningkatkan toleransi. 


Salah satu tugas terpenting Kementerian Agama, di samping bimbingan kehidupan beragama dan sarana peribadatan, ialah peningkatan kualitas pendidikan agama dan keagamaan pada semua jalur, jenjang, dan jenis pendidikan. Karena Pendidikan adalah tumpuan masa depan bangsa yang harus difasilitasi dengan sistem pendidikan berkualitas dan terjangkau. Sebab Proses pendidikan akan menghasilkan sumber daya manusia unggul dalam karakter, penguasaan sains, teknologi, literasi, dan memiliki kepedulian sosial. 


Pemerataan dan peningkatan mutu pendidikan adalah cita-cita Kementerian Agama dari masa ke masa. Semua warga, laki-laki maupun perempuan, baik yang kaya maupun yang kurang mampu, termasuk Penyandang disabilitas.


“Harus mendapat layanan pendidikan agama dan keagamaan yang setara dan berkeadilan. Pemberdayaan ekonomi umat juga menjadi konsentrasi Kementerian Agama. Ini dilakukan dalam upaya mewujudkan Asta Cita Pemerintah dan mengentaskan kemiskinan. Hal itu antara lain dilakukan Kementerian Agama melalui program Kemandirian Pesantren, pengembangan ekosistem ekonomi haji, serta optimalisasi pemberdayaan tata kelola zakat, wakaf, dana punia, dan gerakan filantropi lainnya,” kata Burnawan.


Lanjutnya, Kementerian Agama terus berkomitmen pada proses reformasi birokrasi dan penguatan meritokrasi dalam tata kelola organisasi. Ini juga menjadi bagian penting dari upaya pencegahan korupsi di Kementerian Agama. Sejalan dengan itu, dalam amanat pagi ini, saya ingin mengingatkan kita semua, termasuk diri saya sendiri, bahwa Kementerian Agama bak kain putih bersih. Sedikit noda pun terpercik, akan nampak jelas terlihat. 


Seluruh unsur pimpinan dan pegawai Kementerian Agama harus menjadi contoh dalam pencegahan dan pemberantasan korupsi. Begitu juga para pimpinan di Kementerian Agama harus tampil terdepan dalam komitmen kejujuran dan keteladanan. Seorang tokoh teladan pemberantasan korupsi, almarhum Baharuddin Lopa, mengatakan.


"Banyak yang salah jalan, tapi merasa tenang, karena banyak teman yang sama-sama salah. Beranilah menjadi benar, meskipun sendirian. Saya yakin banyak orang-orang jujur dan lurus di Kementerian Agama. Untuk itu, mari menjadi agen perubahan dan agen integritas yang mampu menjaga reputasi kementerian dan pemerintah kita," tutupnya.


Diketahui, di kegiatan hari amal Bhakti Kementerian Agama RI ke 79, Kemenag Pulau Morotai berbagi paket sembako sebanyak 186 paket kepada orang yang tidak mampu, ke yatim piatu dan janda. *

  • Peringati Hari Amal Bhakti ke 79, Kemenag Morotai Berbagi Sembako : Intip Pesan Menteri Agama RI
  • 0

Terkini