Sinarmalut.com, Tidore - Warga di sekitar terminal dan pelabuhan speedboat di Sofifi, Kecamatan Oba Utara, Kota Tidore Kepulauan, dikejutkan dengan penemuan mayat pria pada Selasa (28/01/2025), sekitar pukul 12.18 WIT.
Korban diketahui bernama JS (38 tahun), seorang sopir lintas Halmahera Timur-Sofifi. JS berasal dari Desa Wayamli, Kecamatan Maba Tengah, Kabupaten Halmahera Timur. Korban ditemukan meninggal dalam mobil Toyota Avanza dengan nomor polisi DG 1461 T warnah putih yang dikendarainya. Mobil tersebut terparkir di terminal Sofifi.
Ps Kasubsi Humas Polresta Tidore AIPDA Agung Setyawan yang dikonfirmasi menjelaskan, berdasarkan informasi yang diterima pihaknya, JS terakhir kali berkomunikasi melalui telepon dengan rekannya, BU (saksi), sekitar pukul 09.00 WIT. Saat itu, BU (saksi) masih berada di Ternate dan sempat melakukan komunikasi dengan korban melalui via WA.
Ketika BU (saksi) tiba di pelabuhan speedboat dan menyambangi terminal pada pukul 12.18 WIT, dirinya mencoba menghubungi JS (korban) kembali, namun telepon tidak diangkat. BU (saksi) kemudian mendatangi mobil yang digunakan oleh korban dan mendapati JS (korban) sudah terkapar di dalam mobil dengan mesin dan AC yang masih hidup. Setelah memeriksa denyut nadi JS (korban), BU menyadari bahwa JS telah meninggal dunia. BU segera meminta pertolongan kepada warga dan para sopir angkutan di terminal Sofifi.
"Tindakan Kepolisian Piket Polsek Oba Utara segera mendatangi tempat kejadian perkara (TKP) setelah menerima laporan. Polisi membawa jenazah korban ke RSU Sofifi untuk penanganan lebih lanjut," kata AIPDA Agung Setyawan.
Penemuan mayat korban kemudian diinformasikan ke pihak keluarganya.
“Setelah polisi bertemu, pihak dari keluarga korban menolak untuk dilakukan autopsi terhadap jenazah korban. Keluarga berencana memakamkan korban di kampung halamannya di Desa Wayamli, Kecamatan Maba Tengah, Halmahera Timur,” jelas AIPDA Agung Setiyawan.
Ketika ditanya soal dugaan kematian JS, Agung mengaku belum bisa memastikan karena pihak keluarga menolak mengautopsi mayat korban. “Belum bisa dipastikan karena dari pihak keluarga korban tidak mau dilakukan autopsi,” tandas Agung. *
