Sejumlah sopir truk lintas terpaksa mengantri berhari-hari di pelabuhan Daruba, Kabupaten Pulau Morotai
Sinarmalut.com, Morotai - Sejumlah sopir truk lintas terpaksa mengantri berhari-hari di pelabuhan Daruba, Kabupaten Pulau Morotai. Pemandangan ini sudah terjadi di pelabuhan setempat.
Buntut dari antrian berhari-hari ini karena kapal Ferry Bobara yang melayani rute Morotai-Tobelo berkapasitas kecil sehingga tak bisa mengangkut banyak truk.
Aswit, salah satu sopir truk bermuatan kopra 10 ton mengaku dirinya sudah mengantri di pelabuhan Daruba sejak Minggu (16/02) sore.
Aswit mengatakan, kopra yang diangkutnya itu akan diseberangkan ke Tobelo, Halmahera Utara. Antrian ini bahkan menyebabkan kadar kopra yang diangkutnya pasti menurun. "Hal ini menyebabkan berat kopra kami turun karena kadar airnya naik sehingga bisa merugikan," kata Aswit, Selasa (18/02/2025).
Kondisi yang sama juga dialami sopir truk lainnya bernama Robby asal Manado, Sulawesi Utara. Truk Robby memuat 13 ton kopra. Robby rela mengantri berhari-hari dan terpaksa tidur di truknya.
Dirinya mengeluhkan pelayanan di pelabuhan penyeberangan Daruba yang dinilainya tidak sesuai dengan antrian. “Karena kadang-kadang yang sudah duluan antri seperti malam ini yang tidak ada mobil kecil ketika besok pagi mobil kecil ada mereka naikan duluan,” ungkap Robby.
"Di Morotai ini pembangunan sudah semakin maju dan punya potensi alam yang melimpah yang harus di jual keluar, seharusnya pelayanan transportasi juga harus berimbang," sambungnya.
Mewakili sopir truk lintas, Robby berharap agar Pemkab Morotai lebih memperhatikan dan meningkatkan kapasitas kapal penyeberangan.
Diketahui, selain truk lintas, ada juga puluhan penumpang yang terpaksa balik ke rumah dan mencari tempat menginap karena tak bisa berangkat ke tempat tujuan mereka akibat kecilnya kapasitas kapal Ferry yang melayani rute Daruba-Tobelo .*