Notification

×
Copyright © Best Viral Premium Blogger Templates


Iklan Beranda

Sikapi Berita Miring Soal Kekerasan Jurnalis, Kepala UPTD Pasar Sarimalaha Tidore Beberkan Fakta di Lapangan

Monday, 24 February 2025 | 21:13 WIB Last Updated 2025-02-24T12:13:57Z

Kepala UPTD Pasar Sarimalaha Tidore, Ahmad Abdul Salam

Sinarmalut.com,
Tidore - Menyikapi berita miring dari media kpksigap.com edisi 21 Februari 2025, terkait kekerasan terhadap jurnalis, Kepala UPTD Pasar Sarimalaha Tidore, Ahmad Abdul Salam memberikan penjelasan terkait fakta yang terjadi di lapangan.


Ahmad yang biasa disapa Andi ini mengemukakan, sebagai seorang jurnalis Kepala Biro (Kabiro) Kota Tidore Syarifudin Yaser (Udin) dari media KPK Sigap justru melakukan tindakan yang tidak sesuai dengan profesinya.


“Jika mengikuti kerja dan tugasnya sebagai seorang jurnalis, maka tindakan yang benar adalah datang dan meliput keadaan yang ada, namun tindakannya di lapangan justru berbeda, dia ribut dan memprovokasi suasana,” timpal Andi, saat diwawancarai awak media, Senin (24/2/2025).


Lebih lanjut, Andi mengatakan, jika yang ribut pada situasi tersebut adalah pelaku usaha atau pemilik kedai, maka akan dibiarkan karena petugas tidak memiliki kewenangan untuk menjelaskan, akan tetapi wartawan KPK Sigap ini justru mendominasi.


“Yang bersangkutan mengatakan bahwa dia merasa prihatin, entah ada hubungan apa dengan pemilik kedai, dia juga bahkan ancam pemerintah, mengata-ngatain, mendorong petugas, bahkan ribut dan mendominasi suasana,” sesalnya.


Andi mengatakan, melihat kondisi tersebut, Petugas Satpol PP dan Petugas Pasar mengambil tindakan untuk mengamankan yang bersangkutan tanpa adanya kekerasan, agar tidak mengganggu tugas mereka mengevakuasi barang-barang di dalam kedai.


“Berita terkait jurnalis dicekik, itu saya merasa lucu, karena pada saat diamankan oleh Petugas Satpol PP dan Petugas Pasar, karena yang bersangkutan memprovokasi keadaan dan menghalangi kerja petugas,” ujar Andi.


Andi menerangkan, pengamanan terhadap saudara Syarifudin Yaser tersebut merupakan sikap spontanitas, tanpa adanya perintah dari siapapun, apalagi Walikota. Sebab melihat yang bersangkutan seperti kerasukan, jadi diamankan petugas.


Usai mengamankan yang bersangkutan, Andi lantas menanyakan apa penyebab sehingga membuat dia melunjak, yang bersangkutan mengaku kasihan terhadap pemilik kedai sehingga bertindak demikian, namun sikap tersebut dinilai kurang tepat, apalagi yang bersangkutan merupakan seorang jurnalis.


Mengakhiri statemennya, Andi menyatakan, jika menyadari profesinya sebagai seorang jurnalis, harusnya yang bersangkutan datang di lokasi tersebut bekerja sesuai tupoksinya, dan berpegang pada kode etik jurnalisnya.


“Datang menggunakan ID Card KPK Sigap seharusnya yang bersangkutan bisa menunjukkan sikapnya sebagai seorang jurnalis, bukan memprovokasi dan memperkeruh suasana,” tandasnya. *

  • Sikapi Berita Miring Soal Kekerasan Jurnalis, Kepala UPTD Pasar Sarimalaha Tidore Beberkan Fakta di Lapangan
  • 0

Terkini