Rumah warga di Desa Jere terdampak abrasi
Sinarmalut.com, Halut - Warga Desa Jere, Kecamatan Galela Utara, Kabupaten Halmahera Utara, keluhkan abrasi pantai yang mengancam rumah dan keselamatan mereka.
Leni (39 tahun), warga Desa Jere mengungkapkan, abrasi pantai yang terjadi di desanya akibat cuaca buruk disertai gelombang yang menghantam pesisir pantai sehingga terjadi abrasi.
Selain rumah milik Leni, ada juga 3 rumah warga yang terkena dampak abrasi. Sedikitnya ada 15 pohon sukun yang membantu ekonomi warga dan menjadi tameng hidup kala musim angin kencang juga ikut roboh karena abrasi pantai.
"Padahal 15 pohon sukun itu adalah tanaman kami yang membantu kebutuhan dan pendapatan kami ketika di musim panen tiba. Harapannya, pemerintah daerah tolong bangun talud, karena kalau tidak ada talud bagaimana dengan rumah kami,” kata Leni, Sabtu (22/03/2025).
Bahtiar, salah satu warga desa setempat menyebutkan, abrasi ini hampir mengikis rumah-rumah penduduk di lokasi setempat.
"Selain itu jarak bibir pantai sudah tidak sampai satu meter dan tanah di sekitar rumah kami hanya bertahan di akar pohon ketapang, jika pohon ketapang iti.roboh maka rumah kami pun akan roboh dan hancur," katanya.
"Harapannya, pemerintah daerah segera membangun talud agar rumah dan tanaman kami tidak terkena dampak dari abrasi," harapnya.
Terpisah, Kepala Desa Jere, Saiful Mustika menyampaikan soal masalah dampak abrasi pantai, ia sudah berulang kali usulkan ke pemerintah daerah untuk membangun talud atau tanggul pemecah ombak di saat musrenbang desa hingga musrenbang tingkat kecamatan, namun hal ini seakan diabaikan.
"Selain rumah warga yang menjadi dampak abrasi, ada juga kehijauan pesisir pantai dalam hal ini pohon sukun yang terkena abrasi, makanya secepatnya pemerintah daerah harus membangun talud di Desa Jere," desaknya. *