Notification

×
Copyright © Best Viral Premium Blogger Templates

Iklan Beranda

Tradisi Menyalakan Obor di Kuburan saat Malam ke 26 Ramadhan, Ritual yang Dijaga Turun Temurun Warga Sawanakar

Wednesday, 26 March 2025 | 22:57 WIB Last Updated 2025-03-26T13:57:20Z


Sinarmalut.com,
Labuha - Setiap daerah punya tradisi tersendiri saat menyambut malam Lailatul Qadar.


Lailatul Qadar adalah malam yang penuh kemuliaan dan keberkahan yang terjadi pada bulan Ramadhan. Malam ini disebutkan dalam Al-Qur'an sebagai malam yang lebih baik dari seribu bulan. 


Di Desa Sawanakar, Kecamatan Kepulauan Botang Lomang, Halmahera Selatan, warga setempat menyambut malam Lailatul Qadar dengan memasang obor di sekitar makam leluhur dan kerabat mereka menjelang malam hari. Tradisi ini telah ada sejak dahulu kala saat memasuki malam ke-26 Ramadhan. Tradisi ini bukan sekadar ritual, melainkan ungkapan penghormatan, doa, dan permohonan restu di bulan penuh berkah.

 

Tradisi unik ini telah berlangsung turun-temurun di Desa Sawanakar. Warga desa, baik tua maupun muda, berkumpul di pemakaman umum desa. Mereka membawa obor-obor sederhana, terbuat dari bambu, yang telah diberi sumbu dan minyak tanah.  Suasana hening dan khidmat menyelimuti pemakaman, diiringi lantunan doa-doa dan shalawat yang dibaca bersama.

 

Setiap keluarga secara bergantian memasang obor di sekitar makam anggota keluarga mereka yang telah meninggal dunia.  Obor-obor tersebut disusun dengan rapi di sekitar nisan, menciptakan pemandangan yang sangat menyentuh. Cahaya obor yang berkelap-kelip di tengah kegelapan malam memberikan suasana yang sakral dan penuh makna. Tradisi ini bukan hanya sekadar menerangi makam, tetapi juga menjadi penerangan jalan menuju surga bagi para leluhur, menurut kepercayaan warga setempat.

 

Selain memasang obor, warga juga membersihkan area makam, menata bunga dan menaburkan bunga di atas makam. Tindakan ini menunjukkan rasa hormat dan kasih sayang yang mendalam kepada para leluhur. Suasana kebersamaan dan kekeluargaan begitu terasa di tengah kesunyian malam. Warga saling membantu dan bertukar cerita, mempererat tali silaturahmi.

 

Seorang sesepuh desa, Hadi Hasim, menjelaskan bahwa tradisi memasang obor di makam ini merupakan wujud penghormatan dan doa kepada para leluhur. 


"Kami percaya bahwa dengan memasang obor, kita seolah-olah menerangi jalan mereka menuju surga," ucapnya, Rabu (26/03/2025).


Ia juga menambahkan bahwa tradisi ini mengajarkan pentingnya menghormati orang yang telah meninggal dan mengingat jasa-jasa mereka.

 

Tradisi ini juga menjadi sarana edukasi bagi generasi muda Desa Sawanakar tentang pentingnya nilai-nilai keagamaan dan penghormatan kepada orang tua dan leluhur. Anak-anak ikut serta dalam kegiatan ini, belajar tentang arti penting  menghormati orang yang telah meninggal dan mempererat tali silaturahmi keluarga.

 

Cahaya obor yang menyala di sekitar makam menjadi simbol harapan dan doa agar para leluhur mendapat tempat yang mulia di sisi Allah SWT. Tradisi tersebut menjadi bagian tak terpisahkan dari persiapan spiritual masyarakat Desa Sawanakar dalam menyambut malam Lailatul Qadar. Semoga tradisi ini terus lestari dan menjadi warisan budaya yang bernilai bagi generasi mendatang. Semoga bulan Ramadhan tahun ini membawa keberkahan dan kedamaian bagi seluruh masyarakat Desa Sawanakar. *

  • Tradisi Menyalakan Obor di Kuburan saat Malam ke 26 Ramadhan, Ritual yang Dijaga Turun Temurun Warga Sawanakar
  • 0

Terkini