Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Mudaffar Sjah
Sinarmalut.com, Morotai - Situasi Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Mudaffar Sjah di Kabupaten Pulau Morotai semakin memprihatinkan. Dua dokter umum memilih untuk mengundurkan diri akibat seringnya terlambat pembayaran gaji.
Salah satu dokter yang enggan menyebutkan namanya mengungkapkan bahwa permasalahan ini sudah berlangsung cukup lama dan berdampak langsung pada pelayanan kesehatan di wilayah tersebut.
"Karena gaji belum kami terima, jadi pelayanan di Rumah Sakit masih tutup sampai saat ini," ungkapnya, Jumat (25/4/2025).
Dokter tersebut menjelaskan bahwa permasalahan keterlambatan pembayaran gaji membuat mereka tidak dapat melanjutkan praktik. Sampai saat ini, terdapat tiga dokter yang gajinya untuk bulan Maret 2025 belum dibayarkan. Angka ini juga mencakup satu dokter yang sebelumnya mengundurkan diri untuk melanjutkan pendidikan spesialis.
Kondisi ini diperparah dengan kurangnya dukungan dari manajemen rumah sakit dan dinas kesehatan setempat. Dokter tersebut merasa bahwa mereka harus berjuang sendiri tanpa adanya perlindungan dan perhatian yang memadai dari pihak yang berwenang.
"Kecuali kami sedang berdagang atau bagaimana ya, ini kami mengobati masyarakat yang sakit, bahkan sudah bukan Pangeo saja, tapi dari Bere-bere kecil, Sopi, sampai Libano pun ke RSUD Mudaffar Sjah dan kami layani dan obati," tambahnya.
Ia juga menegaskan bahwa situasi keterlambatan pembayaran gaji ini akan berpengaruh negatif terhadap minat dokter lain untuk bekerja dan mengabdi di Rumah Sakit Morotai.
“Saya berharap ada transparansi mengenai keuangan daerah, kemana saja uang tersebut dipakai. Sebab saya duga dan curiga seringnya dipakai uang gaji kami untuk membayar hutang, seperti hutang ke Kimia Farma," tuturnya.
Tak hanya itu, ia juga mengharapkan agar manajemen rumah sakit dan Dinas Kesehatan lebih melindungi para dokter dan tenaga kesehatan (Nakes) di daerah Morotai, bukan malah sebaliknya, diancam atau ditantang. *