Sinarmalut.com, Morotai - Pada hari ketiga operasi pencarian, tim SAR gabungan masih terus melakukan upaya untuk menemukan satu korban bernama Armeng yang terseret arus banjir di sungai Desa Libano. Korban lain, yaitu istrinya, Destrince Menanti (54), telah ditemukan dalam keadaan meninggal dunia setelah terpisah saat mereka menyeberang.
Kepala Kantor SAR Ternate, Iwan Ramdani, menginformasikan bahwa operasi pencarian dimulai pada pukul 07.30 WIT dengan melibatkan berbagai unsur yang dibagi menjadi beberapa Tim Sar Unit (SRU). SRU 1, menggunakan Rubber Boat Basarnas, melakukan penyisiran di perairan Desa Libano (Muara Sungai) yang luasnya mencapai 3,7 Nm.
Sementara itu, dua Longboat dari masyarakat juga dikerahkan untuk melakukan penyisiran di area yang sama.
SRU 3, yang terdiri dari Longboat masyarakat, mengambil tugas untuk menyisir sepanjang bantaran sungai dari Lokasi Kejadian Perkara (LKP) hingga muara sungai sejauh 1,7 Km. Meskipun upaya pencarian dilakukan secara intensif, hasilnya hingga siang hari belum membuahkan hasil yang diharapkan.
Setelah beristirahat sejenak, tim kembali melanjutkan pencarian mulai pukul 14.00 WIT hingga 18.00 WIT dengan menyisir seluruh area pencarian di sepanjang sungai. Namun demikian, pencarian kembali nihil, dan operasi SAR pada hari ketiga pun dihentikan sementara.
Rencananya, pencarian akan dilanjutkan pada hari keempat, yang jatuh pada Senin, 28 April 2025. Beberapa unsur SAR yang ikut terlibat dalam operasi ini antara lain Unit Siaga SAR Morotai, Kodim 1514/Morotai, Pos Polisi Sopi Res Morotai, BPBD Kabupaten Pulau Morotai, Pemerintah Desa Libano, masyarakat Desa Libano, masyarakat Desa Cempaka, serta keluarga korban.
Adaun jumlah korban adalah dua orang, di mana Destrince sudah ditemukan dalam keadaan meninggal dunia, sementara Armeng Rajab (52) masih dalam pencarian. Kejadian ini terjadi pada pada Kamis sore (25/4),ketika keduanya hendak pulang ke rumah usai berkebun. *
