Sinarmalut.com, Tobelo - Kapolres Halmahera Utara AKBP Faidil Zikri S.H, S.I.K menggelar konferensi pers mengenai penangkapan pelaku pelemparan bom molotov di Desa Dokulamo, Kecamatan Galela, Kabupaten Halmahera Utara, Maluku Utara. Konferensi pers ini dilaksanakan di Aula Amarta Polres Halmahera Utara pada Senin (28/4/2025).
"Dari tujuh orang tersangka yang diduga terlibat dalam pelemparan bom molotov di Desa Dokulamo, saat ini kami berhasil mengamankan tiga orang pelaku, yaitu SAB (17) alias Stoner, AK (16) alias Aslan, dan MR (27) alias Kelo, yang semuanya berdomisili di Kecamatan Galela Barat. Sementara itu, empat orang pelaku lainnya masih dalam pengejaran polisi, masing-masing berinisial RB, NS, FT, dan IL, yang statusnya DPO," ungkap AKBP Faidil kepada wartawan.
Kapolres Halmahera Utara menyebutkan bahwa para pelaku memulai aksi pelemparan bom setelah mengonsumsi minuman keras jenis cap tikus. Kejadian ini terjadi pada Jumat, 25 April 2025, sekitar pukul 19.30 Wit. "Setelah bersepakat, mereka merencanakan untuk melempar bom molotov di tiga lokasi berbeda, pertama di warung kopi dekat Alfa Midi, kedua di sebelah pertigaan warung sembako, dan ketiga di depan Masjid Desa Dokulamo," jelasnya.
Atas perbuatan tersebut, ketiga pelaku dijerat dengan Pasal 187 bis ayat (1) dan (2) jo Pasal 187 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) dengan ancaman hukuman maksimal delapan tahun penjara.
Barang bukti yang diamankan meliputi pecahan botol, satu robekan kain yang digunakan sebagai sumbu, sebuah sepeda motor MX KING, dua potongan jaket sweater warna hitam, serta rekaman CCTV dalam bentuk flash disk.
AKBP Faidil Zikri juga menghimbau kepada masyarakat Halmahera Utara untuk menghindari konsumsi minuman keras. "Ini penting untuk mencegah gangguan ketertiban masyarakat akibat pengaruh alkohol dan efek negatif lainnya," pungkasnya. *
